Kalau ngomongin PDI Perjuangan, pasti langsung kebayang partai gede, warna merah, dan jargon-jargon kerakyatan. Tapi yang sering kelewat dibahas itu soal tiga pilar partai: struktur, legislatif, sama eksekutif. Kedengarannya formal banget ya? Padahal sebenarnya ini kunci kenapa PDI Perjuangan bisa konsisten bertahan dan bahkan jadi raksasa politik di Indonesia.

Biar gampang, bayangin gini: PDI Perjuangan itu kayak HP. Nah, tiga pilar ini tuh power bank-nya. Kalau cuma ngandelin baterai internal (misalnya cuma legislatif aja), ya cepet lowbat. Tapi kalau semua power bank nyolok bareng, dayanya awet, sinyal juga nggak gampang hilang.

Pilar Pertama: Struktur Partai

Ini kayak charger bawaan. Ada dari level pusat sampai ranting, dan fungsinya nyimpen energi ideologi partai. Di Jawa Tengah misalnya, karena struktur partainya rapat kayak jaring laba-laba, PDI Perjuangan bisa terus menang tanpa harus ribet jualan figur. Rakyat udah kenal, udah percaya, udah punya ikatan emosional.

Pilar Kedua: Legislatif

Kalau struktur partai ibarat charger, legislatif itu kayak aplikasi di HP. Mereka yang bikin kebijakan jalan, ngepush agenda partai biar nyampe ke publik. Di Bali, dominasi PDI Perjuangan di DPRD bikin banyak program pro-rakyat bisa dilegalisasi. Tanpa legislatif, kadang visi eksekutif cuma jadi janji kampanye yang mandek di meja birokrasi.

Pilar Ketiga: Eksekutif

Nah ini wajah paling keliatan dari partai. Kepala daerah itu ibarat layar HP: kalau rusak, semua yang bagus di dalam jadi nggak kelihatan. Di Solo, misalnya, eksekutif dari PDI Perjuangan bisa nunjukin kerja nyata: dari pembangunan infrastruktur sampai ngedorong ekonomi kreatif biar anak muda punya ruang berkembang.

Kalau Nggak Kompak, Hasilnya Amburadul

Masalah klasik partai di Indonesia itu sering banget pilar-pilarnya nggak sinkron. Eksekutif jalan sendiri, legislatif sibuk mikirin deal politik, sementara struktur partai ditinggal. Jadinya? Kayak HP yang chargernya copot-copot: sebentar nyala, sebentar lowbat. Tapi kalau semua pilar sinkron, hasilnya jelas—partai solid, program nyampe, rakyat puas, elektabilitas naik.

Penutup

Tiga pilar ini sebenarnya bukan sekadar teori rumit yang ditulis di AD/ART partai. Buat PDI Perjuangan, ini semacam “nyawa cadangan” yang bikin mereka nggak gampang tumbang. Selama struktur, legislatif, dan eksekutif jalan bareng, PDI Perjuangan bakal terus relevan di daerah, bahkan ketika peta politik nasional makin cair dan penuh drama.

Categorized in:

Politik,